Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyebab Benang Jahit Sering Putus

Assalamualaikum teman-teman jumpa lagi  bersama saya Sumanto dari Jamblang Studio.

Pada tulisan ku kali ini saya mau share dari sedikit pengalaman saya mengenai salah satu permasalahan yang sering di hadapi seorang penjahit, apalagi buat teman teman pemula yang baru belajar menjahit.

Sedang asik asik nya menjahit tahu-tahu eh benang putus, lalu di pasang lagi benang jahit nya setelah beberapa saat menjahit eh putus lagi...

Hmmm tentunya bikin kesal hati ya.

Udah mana kerjaan masuk deadline tapi benang putus mulu,

Bikin tambah stres pastinya.

Apakah teman teman penjahit juga pernah mengalami hal tersebut atau mungkin malah sedang mengalami nya saat ini? Hehehe.

Jika demikian apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut ya??

Kebanyakan dari kita tentunya akan pasrah atau mungkin langsung membawanya ke tempat servis mesin jahit jika mengalami hal tersebut .

Sebelum teman membawa mesin tersebut ke tukang reparasi, ada baiknya jika teman teman lakukan pengecekan terlebih dahulu pada hal-hal berikut seperti apa yang akan saya jelaskan.

Mudah-mudahan teman-teman sekalian tidak bosan ya membaca pemaparan saya yang lumayan panjang ini.

Jadi sebelum lanjutkan membaca tulisan saya yang lumayan panjaaanng ini,  ada baiknya teman-teman persiapkan terlebih dahulu minuman ringan dan juga cemilan favotir untuk menemani aktifitas teman-teman membaca artikel yang lumayan serius ini, hehehe.

Baiklah langsung saja saya jelaskan satu per satu bagian bagian dari mesin jahit yang bisa menyebabkan benang sering putus sendiri saya menjahit dan juga bagaimana cara mengatasinya.

Pertama cobalah teman teman cek terlebih dahulu bagian jarum jahitnya, untuk jarum jahit yang terbalik posisi pemasangannya bisa saja menjadi penyebab benang jahit sering putus.

Pemasangan jarum jahit yang benar adalah jika teman teman perhatikan pada bagian jarum itu kan ada bagian yang menjorok berlubang dan sisi satunya ada coakan langsam.

Nah bagian yang menjorok berlubang itulah bagian benang masuk, dan bagian yang coakan langsam itulah sisi bagian keluarnya benang.

Kalau pemasangannya salah ataupun terbalik hal ini bisa saja menjadi salah satu penyebab benang jahit suka putus.

Namun jika teman-teman merasa posisi pemasangan jarum jahitnya sudah tepat tapi masih juga sering putus benangnya, sekarang kita lanjutkan melihat kualitas jarum nya.

Kualitas jarum yang baik adalah dia pasti tahan panas, meskipun di pergunakan untuk menjahit dengan speed yang tinggi jarum tetap adem dan tidak membakar benang jahit yang akibatnya bisa menyebabkan putus.

Buat tema teman penjahit pemula yang mungkin belum paham betul mengenai jarum yang berkualitas saran saya pada saat membeli jarum coba tanyakanlah kepada penjual peralatan jahit adakah jarum jahit yang diperlukan dengan kualitas yang bagus.

Memang sih biasanya untuk jarum yang bagus harganya bisa lebih mahal dibandingkan dengan jarum yang kualitasnya abal abal.

Kalau ditoko langganan peralatan jahit tersedia pilihan jarum yang berkualitas baik maka saran saya pergunakanlah jarum dengan kualitas yang bagus tersebut.

Jadi jangan pilih jarum yang abal-abal ya.

Kemudian masih di sekitar jarum jahitnya ya, cobalah teman teman perhatikan juga apakah terlihat adanya karatan pada jarum jahit yang dipakai.

karena terkadang jarum yang sudah disimpan terlalu lama dan dalam kondisi penyimpanan yang buruk bisa jadi jarum tersebut akan berkarat dan hal tersebut bisa juga menyebabkan benang suka putus pada saat kita menjahit .

Kemudian hal kedua yang perlu diperhatikan berkaitan dengan permasalahan penyebab benang jahit yang suka putus pada saat penjahit adalah kondisi needle plate atau tatakan mesin jahit yang buruk atau kurang tepat.

Pemilihan needle plate atau tatakan mesin jahit yang tepat bisa menghindarkan kita dari permasalahan benang jahit suka putus.

Oh iya buat teman teman pemula yang belum tahu apa itu needle plate atau tatakan jahit itu apa sih?

Jadi yang saya maksud needle plate itu adalah tempat atau alas jahitan yang ada lubang di mana jarum mesin jahit masuk melalui nya ke dalam kaitan rotary.

Pada needle plate juga terdapat beberapa lubang kalo gak salah ada 3 atau 4 lubang tergantung model giginya sebagai tempat keluar nya gigi mesin jahit.

Jadi needle plate itu posisinya di bagian bawah sepatu jahit ya.

Bisanya needle terdapat dua buah baut untuk memasangnya.

Semoga teman teman bisa mengerti ya dengan apa yang saya maksud needle plate itu.

Kalo masih bingung searching aja gih di google, kalo dah lihat gambar nya pasti paham.

Okeh kita lanjutkan pembahasannya ya mengenai permasalahan needle plate yang bisa menyebabkan benang jahit suka putus pada saat menjahit.

Jagi begini, lubang jarum pada needle itu ada beberapa ukuran loh mulai dari yang kecil, sedang dan juga besar.

Loh apa bedanya dan apa gunanya ya? 

Jadi biasanya needle plate yang memiliki ukuran lubang lebih kecil itu biasanya untuk menjahit bahan yang tipis semacam sifon, spandex, Jersey, saten dll pokoknya yang tipis gitu ya.

Nah kenapa harus menggunakan lubang jarum yang kecil untuk menjahit bahan tipis semacam yang saya sebutkan barusan?

Sebab biasanya jika kita menggunakan lubang need plate nya yang besar itu bisa menyebabkan jahitan suka loncat atau skeep.

Itulah mengapa kita harus menggunakan lubang needle plate yang kecil untuk menjahit bahan tipis.

Loh terus apa hubungannya dengan masalah benang suka putus?

Sabar ya saya jelaskan dulu secara detail mengenai needle plate supaya nantinya teman-teman tidak gagal paham.

Kalau mau minum atau makan dulu cemilannya juga boleh supaya bisa kembali fokus baca tulisanku yang panjaaaang ini. Okey

Jadi needle plate yang tepat itu adalah jika kita menggunakan jarum yang kecil maka lubang needle plate nya juga harus yang kecil juga, begitu juga kalau kita menjahit menggukan jarum ukuran besar maka needle plate nya pun harus besar pula lubang nya.

Kalu kita menggunakan jarum ukuran kecil namun needle plate nya besar lubangnya maka yang terjadi biasanya adalah jahitan suka skeep atau loncat.

Tapi jika kita menggunakan jarum jahit size yang besar namun dengan lubang needle plate yang kecil maka benang bisa sering putus karena benang akan terjepit pada lubang needle plate tersebut.

Itulah tadi saya katakan pemilihan ukuran jarum dan ukuran needle plate yang sesuai akan bisa menghindarkan kita dari permasalahan benang suka putus.

Oh iya masih membahas needle plate juga ya.

Jadi begini teman-teman , lubang needle plate yang terlalu kecil di bandingkan ukuran jarumnya itu bisa juga menyebabkan jarum jahit sering patah loh.

Dan ujung ujungnya bisa melukai atau karena jarum membentur tatakan /needle plate yang bisa menyebabkan benang juga sering putus.

Jadi area lubang jarum pada needle plate yang sudah tergores /luka karena bekas benturan dengan jarum itu bisa menyebabkan benang jahit suka putus.

Hal ini disebabkan karena laju benang jahit suka nyangkut pada area lubang needle yang tergores tersebut pada saat menjahit, akibatnya benang suka putus sendiri pada saat menjahit.

Untuk mengatasi permasalahan luka goresan di lubang jarum pada tatakan adalah dengan cara mengharuskan kembali lubang tersebut dengan menggunakan pangkal jarum jahit yang di ungkit sedemikian rupa supaya bisa rapih /rata kembali dan bisa dipergunakan tanpa mengganggu lagi.

Untuk cara mengharuskan lubang jarum pada tatakan yang sudah luka tersebut sudah pernah saya bahas pada video saya di youtube silahkan teman-teman tonton tutorial nya supaya lebih jelas.

Jika ternyata dengan cara menghaluskan lubang jarum pada tatakan tersebut tidak berhasil dikarenakan luka sudah sangat parah maka saya sarankan di ganti saja needle plate atau tatakan tersebut dengan yang baru.

Oh iya biasanya needle plate yang tergores akibat benturan dengan jarum, needle plate tersebut juga dapat mengalami pembengkakan atau cekungan pada bagian area lubang tersebut.

Jadi cobalah untuk meratakan juga bagian tersebut supaya kembali seperti semula.

Setelah teman-teman cek kondisi jarum dan juga needle plate dan memastikan kondisinya masih bagus namun tetap saja benang jahit masih suka putus terus kalo menjahit.

Pengalaman saya adalah coba kendorkan bagian tension untuk setelan benang atas ataupun bagian rumah bobin untuk benang bagian bawah.

Untuk mengendorkan atau mengurangi ketegangan benang atas adalah dengan cara memutar sedikit tension / pengatur tegangan ke arah berlawanan dengan putaran jarum jam.

Sedikit saja ya memutarnya, sebab kalo kebanyakan bisa jadi setelan benang akan jadi jelek dan kurang maksimal jahitan nya.

Untuk mengendorkan benang bagian bawah adalah dengan cara mengendorkan baut yang terdapat pada bagian rumah bobin.

Pergunakanlan obeng minus kecil yang sesuai untuk memutar baut tersebut ke arah berlawanan dengan jarum jam, cukup sedikit saja supaya setelan benang tidak banyak berubah.

Setelah setelan benang dirasa sudah cukup kendor coba kita lanjutkan dengan kondisikan area bawah jarum atau daerah sekitar rotary.

Biasanya pada daerah pertemuan antara jarum dan rotary tersebut banyak sekali sisa benang atau debu yang menyangkut.

Cobalah untuk membersihkannya, sebab biasanya debu atau kotoran tersebut sering mengganggu laju jahitan sehingga bisa juga menyebabkan benang putus.

Oh iya jangan lupa pula untuk sedikit memberi pelumas / minyak mesin pada area sekitar rotary tersebut supaya jalannya rotary bisa lebih lancar.

Kemudian hal-hal selanjutnya yang perlu teman teman perhatikan yang mungkin menjadi penyebab benang jahit sering putus adalah kondisi rotary yang sudah aus atau tergores akibat benturan dengan jarum selama proses kegiatan menjahit. 

Biasanya rotary yang sudah terbentur ada cacat berupa goresan kasar pada ujung mata rotary , hal inilah yang kemudian menyebabkan benang sering kali putus pada saat menjahit. 

Solusi sederhana yang bisa teman-teman lakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggosok bagian rotary yang tergores / luka tersebut dengan menggunakan amplas halus. 

Usahakan gosok secara perlahan supaya bagian yang tergores tersebut bisa kembali seperti sedia kala dan bisa dipergunakan lagi untuk menjahit.


Namun adakalanya pengamplasan bagian yang sudah sangat parah tergores atau rusak ini tidak semuanya dapat berhasil tergantung tingkat keparahan luka goresan tersebut. 

Jika dirasa setelah diamplas tersebut ternyata bagian yang tergores tersebut tidak pulih maka saya sarankan untuk mengganti rotary tersebut dengan yang baru. 

Oh iya untuk rotary yang bagus saya sarankan teman-teman pergunakan kualitas yang bagus ya, meskipun harganya agak mahal biasanya lebih awet dan juga lebih mudah disetel pada saat pemasangan.

Jangan teman-teman juga memastikan pula kondisi benang jahit yang dipergunakan, apakah masih dalam kondisi layak pakai atau mungkin sudah kadaluarsa.

Terkadang benang yang baru kita beli dari toko peralatan jahitpun sudah dalam kondisi kadaluwarsa atau tidak layak pakai.

Hal ini bisa di sebabkan karena penyimpanan yang sudah lama atau kondisi penyimpanan yang buruk seperti lembab dan lain-lain sehingga menyebabkan benang aus dan jadi mudah putus pada saat penggunaan.

Demikianlah teman-teman pemaparan panjang saya mengenai beberapa penyebab benang jahit yang suaka putus sendiri pada saat penjahitan, hal-hal ini merupakan pengamatan dari pengalaman pribadi saya selama ini yang menjalani profesi sebagai penjahit.

Jika dirasa setelah teman-teman mengecek dan memastikan hal-hal seperti yang saya jelaskan barusan sudah dalam kondisi baik namun masih saja benang jahit sering putus maka langkah terakhir ya harus di bawa ke tukang reparasi mesin jahit. hehehe

Selamat siang dan selamat beraktifitas, jumpa lagi pada artikel saya berikutnya saya Sumanto dari Jamblang Studio, assalamualaikum.
Sumanto
Sumanto Seorang penjahit biasa yang ingin bermanfaat untuk sesama. Mudahkanlah jalan orang lain maka Allah akan memudahkan jalanmu.

1 komentar untuk "Penyebab Benang Jahit Sering Putus"

  1. Saya sbg pemula, awal lancar" sj, tp pas jahit kena resleting jarum patah. Sy cb ganti dg jarum ukuran sama stlh coba menjahit lg disetiap qr" 5cm benang putus, terus berulang ulang. Capek deh

    BalasHapus